Batik Trusmi Cirebon Motif Flora Biru dan Dua Pasang Guci

Kamis, 04 Juli 2013

Batik Trusmi Cirebon bermotif flora. Tanaman yang muncul dari 2 pasang guci dan tumbuh memenuhi lebar kain. Nampak perpaduan dengan motif gambar di keramik Cina dari bentuk bunga dan daunnya. Serta warna biru merepresentasikan warna umum tumbuhan di gambar keramik Cina yang biasanya dengan warna biru.

Foto batik (pada foto ini kain dilipat dua) :


Sepasang guci tumbuh tanaman. Teknik gambar Trusmi Cirebon.


Salah satu ujung kain terdapat margin yang cantik
.

.
Detail daun dan bunga :










 .


.
 Ada sebuah noda lilin hitam sebesar putung rokok :



Kondisi kain masih bagus, tidak ada yang robek. Seperti pada foto ada setitik noda lilin hitam (mungkin bekas cantingan) sebesar putung rokok. Selebihnya kain utuh. Kain lumayan besar.

Harga : Rp550.000,-

Cara Membedakan Batik Tulis Buatan Lampau

Batik yang merupakan peninggalan nenek moyang kita masih terus diproduksi hingga sekarang mulai dari cara cap, sablon, bahkan yang masih ditulis. Maka ditemui kendala bagaimana membedakan batik tulis lawas dengan yang baru kemarin hari dibuat. Ini beberapa tips membedakan batik tulis lawas :

1. Pastikan motif batik tembus tebal depan belakang
Jika kita memperhatikan batik sablonan baru yang dijual di toko dengan harga murah, kita akan melihat bagian belakang batik akan lebih pudar atau keputihan warnanya ketibang bagian kain sisi yang depan. Batik sablon yang sudah pasti baru memiliki ciri tinta tidak tembus dengan baik pada kain. Batik tulis lawas yang masih dibuat dengan canting memiliki motif yang depan belakang sama motifnya, dan sama tebal warnanya. Karenanya sulit membedakan mana sisi depan mana sisi belakang pada kain batik yang dibuat dengan cara tradisional. Sedangkan kain batik yang bagian belakangnya agak keputihan sudah pasti bukan batik lawas.

2. Memiliki motif klasik
Batik tulis lawas tentu mengikuti motif yang dikenali di zamannya. Sehingga tidak mungkin sebuah batik tulis lama memiliki motif yang baru ada di zaman sekarang. Namun untuk poin nomor 2 ini memang dibutuhkan keahlian dalam mengenali dan menghafal jenis motif. Sehingga tahu mana jenis motif klasik dan mana jenis motif modifikasi modern.

3. Kain lebih lemas
Berhubung sudah beberapa kali dicuci, kain batik lawas memiliki tekstur kain yang lebih lemas. Sedangkan kain batik tulis yang baru dibuat masih banyak mengandung lilin canting sehingga tekturnya lebih padat.

4. Kain lebih terasa dingin seakan lembab
Atau istilah Jawa-nya anyeb yang berarti lembab. Kain jika dipegang rasanya sejuk seperti lembab, padahal kain benar-benar kering. Jika Anda membaringkan pipi Anda di atas kain batik akan terasa lebih sejuk dibandingkan batik tulis baru.

5. Memiliki tanda dipakai atau barang bekas
Tanda ini bisa berupa sedikit lubang kecil pada salah satu sudut kain, atau satu garis robek kecil di pinggir, setitik noda karat, atau benang yang agak merudul yang menandakan kain adalah barang bekas atau second hand. Kain batik lama tentu sudah dipakai berulang-ulang, andai setelah dibuat tidak dipakaipun memiliki kemungkinan diserang rayap terlebih penyimpanan kain zaman dahulu yang belum ada kotak kedap udara. Walaupun terkadang ada pula kain batik yang benar-benar terlihat mulus namun pada umumnya kain batik lawas tidak mulus 100%, kondisi paling mulus mungkin 99,99% buat batik lawas. Walau terkesan mulus pasti ada bagian tanda ia barang lama, walau bagian tanda tersebut kecil saja atau hampir tidak terlihat. Setidaknya  setitik lubang kecil saja, atau sedikit benang merudul, atau juga robek kecil beberapa mili meter saja di pinggir diperlukan untuk memastikan kain adalah barang bekas.